InstaForex
News Update :

Ternak Cacing Menguntungkan untuk di Bisniskan

11/05/2014

Bagi kebanyakan orang cacing tanah dianggap binatang yang menjijikkan, namun dibalik bentuknya yang menjijikkan cacing tanah memiliki banyak manfaat, yaitu diantaranya sebagai makanan hewan dan ikan. Kandungan gizinya yang tinggi membuat cacing tanah banyak dicari para peternak, petani ikan dan belut. Namun kebanyakan cacing tanah berasal dari tangkapan alam sehingga stok selalu terbatas. Heboh Ternak cacing tanah pembawa keuntunganyang berlipat memang pernah terjadi di sekitar tahun 2000 dan akhirnya bisnis cacing tanah lesu, karena pasar tidak ada.
Celah ternak cacing tanah ini sebenarnya masih ada, namun harus pandai mencari pasar yang riil, misalnya saja kawasan petani ikan dan pakan ternak. Potensi Bisnis Cacing Tanah Akhir-akhir ini mulai kembali berkembang, banyak produsen obat yang menggunakan cacing tanah sebagai bahan untuk membuat obat, misalnya saja obat typus, penurun tekanan darah dan lain-lain. Pemanfatan yang lain dari cacing tanah ini adalah sebagai bahan pembuat kosmetik dan pelembab. Masih banyak manfaat lain dari cacing tanah yang masih diteliti oleh para ahli.
Pasar untuk kebutuhan cacing tanah ini memang masih perlu banyak dikaji, sebelum menekuni bisnis ternak cacing tanah. Namun tidak sedikit orang peternak cacing tanah yang telah berhasil menekuni bisnis ini. Pasar riil adalah untuk makanan ikan dan ternak dengan harga per kilogran Rp.50.000. Bisnis budidaya cacing tanah sebenarnya relatif mudah untuk dilakukan, mengingat tidak memerlukan lahan luas dan khusus, bisa dilakukan di pekarangan rumah. Selain bisa menyuburkan tanah juga bisa dipasarkan sebagai pakan ternak dan ikan. So bagaimana anda tertarik dengan artikel Ternak cacing tanah pembawa keuntungan? mari kita bahas mengenai cara ternak cacing tanah.
Cara ternak cacing tanah :
Bahan yang dipakai untuk Budidaya Cacing Tanah adalah campuran kompos dengan beberapa bahan organik (limbah pertanian, limbah pasar). Masukkan bahan-bahan tersebut hingga mencapai ketinggian 15 cm. Masukkan juga air secukupnya agar media hidup cacing tanah ini basah dan gembur. Aduk semua bahan tersebut sampai tercampur merata, agar terjadi proses fermentasi.Setelah empat minggu, campurkan kotoran hewan ke dalamnya dengan perbandingan 70% media hidup dan 30% kotoran hewan. Kapur bisa ditambahkan sebanyak 1% dari media hidup untuk mendapatkan pH netral. Media sudah dianggap cocok apabila pH nya mencapai 6,0 – 7,2 ; tingkat kelembaban 15 – 30 % dan suhu antara 15 – 25ºc.Kemudian masukkan cacing tanah ke dalamnya. Cacing yang dimasukkan seberat media hidup yang telah disediakan. Bila medianya mencapai 2 kg, maka cacing yang dimasukkan ke dalamnya juga 2kg.Untuk menghindari kekeringan, permukaan media dilapisi plastik, karung, atau bahan lain yang tidak tembus cahaya. Agar bisa hidup dan berkembang dengan baik, setiap hari cacing harus mendapat suplai makanan yang dibutuhkan. Makanan tersebut berupa kotoran hewan, baik kotoran sapi, kambing atau ayam. Banyaknya makanan yang dibutuhkan adalah seberat cacing yang dimasukkan ke dalam kotak pemeliharaan. Jika berat cacing mencapai 2 kg, maka pakan yang diberikan juga 2 kg.
Sebelum dimasukkan ke dalam kotak pemeliharaan, pakan cacing harus dijadikan bubuk atau bubur. Untuk bubur, perbandingan air dengan pakan adalah 1:1, setelah dicapur, bahan itu diaduk hingga rata. Bubur pakan ditaburkan secara merata di atas 1/3 bagian permukaan media hidup cacing tanah.

Hama dan cara panen cacing tanah :
Selama proses ternak cacing tanah dan pengembangbiakannya terdapat beberapa hama dan musuh cacing tanah yang harus diwaspadai. Antara lain: semut, kumbang, burung, kelabang, lipan, lalat, tikus, katak, tupai, ayam, itik, ular, angsa, lintah, dan kutu. Untuk itu, lubang tempat pemeliharaan harus selalu tertutup. Bahan yang baik digunakan sebagai penutup adalah kawat kasa. Karena kawat kasa juga menjamin berlangsungnya proses pergantian udara tetap berjalan dengan baik. Selain itu, untuk mencegah serangan semut, di sekitar kotak pemeliharaan diberi air secukupnya (dirambang).
Setelah 2,5 – 3 bulan, cacing sudah mulai bisa dipanen. Ditandai banyaknya kascing (kotoran cacing) dan kokon (kumpulan telur cacing)(. Sebagian cacing dewasa hendaknya disisakan untuk digunakan menjadi bibit.
Panen cacing dapat dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya adalah menggunakan alat penerangan seperti petromaks, lampu neon atau bohlam. Cahaya yang dihasilkan oleh lampu mengundang cacing untuk berkumpul di bagian atas media. Setelah itu, cacing tinggal diambil dan dipisahkan dari medianya. Cara lain adalah membalikkan kotak pemeliharaan, dan memisahkannya dari media hidup cacing.
Setelah cacing dipanen, sebagian cacing dewasa dan kokon (telur cacing) masing-masing dimasukkan ke dalam media hidup yang baru secara terpisah. Telur-telur cacing tanah ini akan segera menetas dalam tempo 14-21 hari. Setelah itu, pemeliharaan dilakukan seperti awal budidaya.
Selain cacing, budidaya cacing tanah juga menghasilkan kascing, yang berbentuk butiran, berserat dan berwarna kehitaman. Umumnya kascing ini berada di permukaan sekitar sarang. Kascing mengandung mikro organisma, mineral anorganik dan bahan organik yang bermanfaat bagi tanaman. Kascing ini bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Keunggulan pupuk kascing antara lain, mampu menetralisir kelebihan zat asam dalam tanah, menjadikan tanah lebih gembur dan tidak cepat padat.
Share this Article on :

0 komentar:

 

© Copyright pd Grup 2010 -2011 | Powered by Blogger.com.
notifikasi
close