InstaForex
News Update :

Edwin Miller "daftar kesalahan yang dilakukan oleh seseorang yang pertama kali menjadi CEO"

12/12/2014

artikel ini ditulis oleh Edwin Miller, orang yang sudah empat kali menjabat sebagai CEO dan pengarang handal dalam inovasi bisnis dan menciptakan tim berkinerja tinggi. Pengalaman Miller mengubah baik perusahaan swasta maupun perusahaan BUMN yang memiliki ekonomi baik dan buruk, membantunya membuat metode 9Lenses, sebuah pendekatan sosial untuk menilai dan mengoptimalkan sebuah bisnis melalui wawasan komprehensif ke dalam semua area organisasi. Organisasi-organisasi seperti HP, Raytheon, dan George Mason University menggunakan metode 9Lenses ini. 
Saya telah mengumpulkan daftar kesalahan CEO selama beberapa tahun ini berdasarkan pengalaman saya sendiri. Ini bukan “rocket science” (sesuatu yang terlalu kompleks, rinci atau memusingkan), tapi memang sangat sulit untuk mengetahui apa yang Anda tidak pernah alami sebelumnya, dan saya berharap saya punya daftar seperti ini ketika saya pertama kali menjadi seorang CEO.
Meskipun daftar ini adalah daftar kesalahan yang dilakukan oleh seseorang yang pertama kali menjadi CEO, tapi sesungguhnya ketika mereka menjadi CEO untuk yang kedua kalinya, ketiga kali bahkan keempat kalinya, mereka tetap melakukan kesalahan yang sama ini.
Berikut adalah 22 kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh CEO:
  1. Tidak membangun budaya yang bertanggung jawab dalam organisasi sejak hari pertama.
  2. Gagal untuk memperhatikan dan mendengarkan, tapi malah berkomentar terus menerus.
  3. Tidak membangun kesepamahaman, kepercayaan dan kredibilitas dengan parastakeholder dalam 3 bulan pertama di tempat kerja.
  4. Terlalu berlebihan mengumbar janji dan menetapkan ekspektasi yang tidak realistis di awal-awal menjadi CEO.
  5. Membuat keputusan untuk perubahan sebelum mendapatkan pemahaman dan kredibilitas dari pasar, bisnis dan orang-orang.
  6. Terlalu cepat mendorong perubahan dan gagal memahami seberapa besar perubahan berdampak pada bisnis dan budaya perusahaan yang bisa bertahan.
  7. Gagal membuat visi dan strategi sejalan dengan para stakeholders dan para karyawan perusahaan.
  8. Lebih memilih untuk mengeluh dan melepaskannya kepada dewan dan karyawan lainnya tentang permasalahan di masa lalu daripada membicarakan tentang solusinya.
  9. Gagal mengarahkan strategi dan rencana operasional yang menciptakan bisnis model sukses.
  10. Terlalu berlebihan merekrut orang-orang bertalenta tanpa memahami kebutuhannya.
  11. Gagal untuk fokus pada peluang dan metrik penting serta gagal membuat keputusan yang memiliki dampak besar untuk menghapus bagian bisnis yang tidak produktif.
  12. Terlalu berlebihan merekrut tim sales dan marketing padahal sales model belum terbukti bagus.
  13. Terlalu banyak terlibat dalam eksekusi pengambilan keputusan daripada memimpin perusahaan untuk meningkatkan eksekusi.
  14. Terlalu mengedepankan ego sebagai CEO dibanding menjadi seorang pemimpin yang ingin selalu melayani.
  15. Berhentilah menjadi orang yang hanya memperhatikan diri sendiri, introspeksi dan teruslah bekerja untuk menunjukkan diri kepada mereka sebagai seseorang, pemimpin dan manajer.
  16. Menjadi reaktif dalam situasi sulit karena merasa selalu tertekan untuk berhasil dalam peran barunya itu sebagai CEO.
  17. Kehilangan keseimbangan dalam kehidupannya sebagai CEO dan seorang manusia biasa, dan mereka  membutuhkan latihan yang bisa menyeimbangkan kembali jiwa, tubuh dan pikiran mereka.
  18. Tidak mampu menerima bahwa dia tidak mengetahui apa-apa ketika investor atau anggota dewan mengharapkan bahwa seorang CEO harusnya tahu.
  19. Tidak bisa menemukan beberapa mentor kuat yang mampu memberikan tentang pengetahuan-pengetahuan mendalam dan soal tanggung jawab.
  20. Terlalu sering mengurusi angka-angka dan email ketimbang memperhatikan pelanggan dan karyawannya.
  21. Tidak tahu apakah harus lebih cenderung memiliki kelebihan pada otak kanan atau otak kiri, ketika seorang CEO harus bisa seimbang dalam memimpin dirinya sendiri dan timnya.
  22. Terlalu menekan orang-orang disekitarnya karena ekspektasi untuk sukses terlalu tinggi.
Apakah ada kesalahan yang pernah anda lihat (atau anda pernah lakukan) yang bisa Anda tambahkan ke daftar ini?
Share this Article on :

0 komentar:

 

© Copyright pd Grup 2010 -2011 | Powered by Blogger.com.
notifikasi
close